Riya' itu urusan hati
keinget ig storynya bang hawariyyun.
Bg hawariyyun ini kan update semua aktifitasnya ke igstori mulai dari mau tidur, bangun tidur terus mau shalat malem, shalat subuh ke masjid lebih awal lah, baca quran sampe waktu Syuruk lah, abis joging kemasjid lagi lah, ya begitulah.
"Alhamdulillah, bisa jadi shaf paling depan hari ini"
"Habis lari sore langsung ke masjid nih"
"Hari ini udah sampai surah ini, dikit lagi bisa khatam alhamdulillah"
-dan sejenisnya-
-setiap hari
-hm-
Wey asli ya gua yg si hipokrit girl ini terbersit ngatain " Duh bg hawa, gausahlah di update-update bgt di sosmed tu aktifitas ibadah tu. Semacam riya' je ".
Dan bg hawa jawabin tanggapan-tanggapan temen-temen yg lain yg kayak aku.
" Mungkin temen-temen ngiranya itu riya', pamer ibadah, bangga nunjukin pencapaian ibadah gitu ya. Tapi itukan pendapat mereka. Sedangkan mereka gaktau apa yang ada dihati saya. Riya itu urusan hati. Riya atau nggaknya itu urusan urusan hati pribadi.Sama kayak ikhlas. Mungkin ada orang yg ngasi orang banyak banget dia bilang dimulutnya ikhlas. Tapi hatinya nggak. Jadi apa yang terlihat belum tentu itu yg sebenarnya. Ya sama kalo ada bilang orang itu dia riya' sedekah ke yayasan namanya dicatet. Diumumin ke orang-orang. Padahal biar dicatet di umumin bukan karena dilihat orang, dipuji orang. Tapi dia niatnya biar orang lain pengen buat kebaikan yang sama kayak dia. Gitu loh:)
Ya kalau misalnya dia buat kebaikan pengen dipuji, itu urusannya. Apa hak kita bisa menentukan dia ini riya dia itu ikhlas. Kecuali nih ya Kita tau banget nih dia siapa. Misalnya keluarga kita, temen dekat kita. Kita tahu banget dia tuh kalo lagi sendiri ga kek gitu ke orang-orang, atau diatu sama keluarganya sendiri aja pelit, kok sama orang -orang baik banget malah kebaikannya bisa bertambah kalo banyak yg muji dan kagum sama dia. Pokoknya dia tu aduh kita tahu banget. Kita boleh nggak bilang dia munafik? Aduhh kalo bisa jangan ya😣 kita ingatkan aja orang yang seperti itu. Doakan biar Allah kasih hidayah untuk orang-orang yang seperti itu dan semoga kita pun jangan sampai berlaku seperti itu.
Jadi, jangan kencang banget nuduh orang riya'. Mana tahu kita apa yang bersarang dihatinya. Reminder untuk diri saya sendiri supaya nggak berprasangka buruk mulu sama apa yang orang-orang lakukan. Gak merasa lebih baik dari orang-orang dalam perkara apapun. Jangan-jangan orang yang kita pikir riya' dianya masuk surga sedang kita lama dipenghakiman Allah karena ujubnya kita. Aduhh. Merinding nggak tuh.
Jadi solusi tersol sol sol solusiiiii hehehe, banyakin istighfar aja. Saya inget banget wejangan dosen antropologi agama saya semasa semester dua, beliau bilang,
"Dosa kita itu banyak banget sehari-harinya tanpa kita sadari, nggak usah yang dilakuin deh. yang dipikirin aja kadang bisa jadi dosa. Makanya biasakan istighfar 100x lah sehari atau sebanyak-banyaknya. Kenapa mesti? YA KALAU SAYA SIH ISTIGHFAR AJAH. Karena saya merasa nggak Pernah lepas dari dosa dan buat hati tenang aja".
Udah hampir 3 tahun. Masih ingat aja kan gue😂sehat-sehat ibu dosen saya yang shalihah yang sekarang jadi Kajur magister fakultas guah hehe
#30haringeblog
#blogjanuari
#blogketujuhbelas
Bener banget kak ussy. Riya atau tidak itu urusan masing-masing.
ReplyDeleteKalau kamu ngaku di publik sayang ka isma, kamu lagi riya ga us
ReplyDelete