Putus asa?


 


Haiiii

Hari ini mau cerita tentang hal yang memilukan aja deh daripada memalukan.. 


Kalau cerita tentang hal yang memalukan ga kepikiran saat ini. Karena tiap hari emang kelakuan suka malu-maluin ๐Ÿ˜‚

Kalau cerita tentang memilukan kan bisa auto cerita bucin broken ๐Ÿ’” ea ngga? Ngga lah.. Masa iyaaa. 


Kali ini cerita memilukannya flashback waktu kena accident pas SMA. Yang baca semoga dapat memetik hikmah. Oke, awalnya beranjak naik ke kelas 12 yah. Bulan Agustus menjadi bulan yang memilukan bagiku. Sabtu pagi, gerimis pula hendak berangkat sekolah dengan adik, kita naik motor. Pagi itu sudah menjadi takdirku untuk merasakan sakit yang sebelumnya tidak pernah aku rasakan. Aku pikir waktu itu aku sudah mati, karena setengah badanku sudah berada di bawah truk minyak warna silver yang baru keluar dari pabriknya. Tapi aku tak mati, aku sadar.. Tapi begitulah.. Ada bagian yang waw luarbiasa sekali untuk kutahan sakitnya, kupikir itu azab neraka. Tapi tidak.. Aku langsung dilarikan ke UGD terdekat. Ohiya, adikku tak mengapa saat itu. Dia tak sedikitpun luka. Kemudian aku dirujuk ke rumah sakit.. Waktu itu, itulah operasi pertamaku. Aku sangat benci rumah sakit. Aku benci hari itu.. 


5 hari di rumah sakit, aku seperti orang yang harapannya mulai hilang. Sekolahku tinggal, laptop baruku yang baru dibelikan ayah 3 hari sebelum accident ikut hancur bersama itu. Setelah keluar dari rumah sakit. Aku harus menjalani perawatan yang melelahkan. Alternatif, medis, bahkan.. Ya juga berbentuk yang ghaib-ghaib. Namanya semua dicoba. Aku mengikut saja demi kesembuhan. 4 bulan harus dirawat di rumah. Ujian juga di rumah. 


Dan pada satu waktu.. 

Dimana aku berada di titik yang sangat membuat putus asa..

Aku tak mau makan.. Aku tak mau berbicara pada siapapun.. Aku tak mendengarkan siapapun yang berbicara. 

Aku marah. Marah pada keadaan ini.. Marah pada semuanya.. Bahkan.. Pada Tuhan! 


Kenapa harus aku yang seperti ini? Tanyaku pada Tuhan waktu itu. Aku benar-benar putus Asa. Aku rasa aku tak bisa melewati ini. 


Namun, kulihat wajah mama, teduh matanya menatapku.. Ia yang setiap hari tak pernah mengeluh merawat keadaanku itu. Memasak masakan sesuai anjuran dokter. Menyiapkan obat untukku.. Uangnya habis untuk biaya ini itu.. Lantas kenapa aku begitu cepat putus Asa? 


Mama dan semua keluargaku selalu mendukung.. 

Menyemangati kalau" Ais pasti bisa, ais pasti sembuh".. 

"Ais, di luar sana masih ada orang yang lebih parah dari ini, tapi mereka nggak putus Asa. Mereka berjuang untuk hidup dan menjalani hari-harinya dengan bahagia".

Bahkan teman-teman SMA begitu perhatian padaku. Menyemangati tak henti. I miss them ๐Ÿค— 


Seiring berjalannya waktu, aku pelan-pelan mulai berlapang dada namun itu butuh waktu yang lama. menjalani hari yang berat. Namun sampai di sini. Di sini.. Detik ini.. Aku baik-baik saja. Seperti yang pernah kalian lihat. Bahwa seorang Aissy berhasil melewati masa-masa memilukan itu. 


Ya, benar. 

Banyak orang disekelilingku yang lebih parah dari apa yang pernah aku rasakan. Namun bukannya Allah tak memberikan alasan mengapa kita diberikan musibah seperti itu. Tentu Allah tau bahwa kita yang kuat melewati itu. Aissy kuat kan?๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜


Jadi, jangan putus Asa lagi ya.. 

#selfreminder



#Hukumankawalan #TautanNarablogMei #Ngeblog14hari




Comments

  1. Kak ussy jaga kesehatan ya. Kudengar kakak malas makan.๐Ÿคฃ

    ReplyDelete
  2. Kak ussy jaga kesehatan ya. Kudengar kakak malas makan.๐Ÿคฃ

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

11 Drama Korea kesayangan Aissy

H O P E

6 Drama Melayu kesayangan Aissy